TENTANG IKAN NILA
Ikan nila adalah ikan yang hanya dapat hidup pada air hangat. Ikan nila ini berasal dari Afrika dan diperkenalkan di Indonesia sekitar 30 tahun oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT). Budidaya ikan nila dapat dipelihara pada kolam, danau, sungai yang berada di desa atau luar kota yang airnya bersih.
Ikan nila adalah ikan yang hanya dapat hidup pada air hangat. Ikan nila ini berasal dari Afrika dan diperkenalkan di Indonesia sekitar 30 tahun oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT). Budidaya ikan nila dapat dipelihara pada kolam, danau, sungai yang berada di desa atau luar kota yang airnya bersih.
Jenis nila yang masuk ke Indonesia pertama kali adalah jenis oreochromis niloticus dan nila jenis mozambigue atau lebih dikenal dengan mujair. Jenis nila ini banyak di sebarkan oleh BBPBAT ke seluruh tanah air.
Keuntungan dari budidaya nila adalah kemampuan untuk bereproduksi cukup tinggi. Antara 2-3 bulan dari bibit, ikan nila sudah dewasa dan dapat menghasilkan telur setiap bulan satu kali. Sifat ikan nila yang cepat menghasilkan anak ikan, menyebabkan kelebihan populasi ikan nila dalam kolam, yang berdampak pada pertumbuhan ikan yang lambat. Hal ini dapat dilihat bada saat panen ikan nila, ukuran ikan nila terdapat berbagai ukuran dari ikan kecil-kecil, sedang, dan besar. Ikan nila jantan akan terlihat lebih besar dari ikan nila betina.
Menurut BBPBAT perbedaan pertumbuhan ikan nila jantan dan nila betina selisih 40%. Lambatnya pertumbuhan betina di karenakan sifat alaminya untuk menghasilkan anan-anak ikan. Pada saat nila bertelur, saat itu juga ikan nila betina tidak makan selama kira-kira kurang dari 10 hari. Yang dilakukan oleh induk nila betina adalah menjaga larva dalam mulutnya sampai ukuran cukup besar untuk dibiarkan oleh induknya. Reproduksi ini terjadi pada kolam air tanah atau kolam semen yang airnya tenang.
Budidaya ikan nila di jaring apung dan air deras dapat mengurangi reproduksi ikan kecil, karena proses pemijahan sulit untuk dilakukan, sehingga telur-telur ikan nila betina akan hanyut dan tidak adanya tempat yang tenang untuk jantan membuat sarang dan membuahi telur-telur nila.
Untuk memproduksi nila yang cepat besar yaitu nila jantan dapat dilakukan
beberap hal:
Pertama, memisahkan anak nila jantan untuk dipersiapkan dalam pembesaran. Hal ini tidak mudah karena tidak efesien dalam jumlah yang banyak dan umumnya pembudidaya ikan kurang mengenal mana jenis betina dan jantan.
Kedua, melakukan kawin silang untuk mendapatkan jenis induk yang bisa menghasilkan anak ikan jantan. Tehnik ini dilakukan dengan penelitian yang seksama dan ujicoba yang tidak mudah. Memerlukan peralatan yang canggih, melalui test laboratorium untuk mempelajari hormon XX yaitu betina dan XY jantan.
Ketiga, cara yang paling mudah dan sedikit mahal yaitu dengan metode mengubah jenis betina menjadi jantan dengan mengunakan hormone sex reversal pada larva ikan nila. Cara ini banyak digunakan dalam budidaya monoculture karena dapat praktekkan oleh siapa saja.
Proses jantanisasi ikan nila
Proses mengubah nila menjadi jantan dapat dilakukan dengan cara pemberian
pakan mengandung hormone synthetic atau dikenal dengan METHYLTESTOSTERONE.
Hormone ini akan mengubah fisik larva ikan betina menjadi jantan. Tehnik ini
pertama dikembangkan di Jepang pada tahun 1950 an oleh Oryzias Medakh. Penemuan ini pertama di ujicoba pada ikan mas (Cyprinus Carpio) dan
kemudian hormon pengubah sex menjadi jantan banyak digunakan pada ikan nila.
Pada tahun 1970-an pengunaan hormon ini meluas keseluruh dunia, dan hanya sedikit di Indonesia yang mengunakan hormon ini karena harga hormon sex reversal ini cukup mahal dan harus didatangkan dari luar negeri. Namun sedikit demi sedikit penguna hormon ini terus meningkat karena dapat memicu pertumbuhan ikan.
Bagaimana cara mengunakan hormon pembuat jantan
Tiga langkah menyiapkan proses monokultur ikan nila:
1. Siapkan induk nila jantan
dan betina. 1:3 berat induk antara 150-250 gram perekor. Pembibitan ikan nila
ini dapat dilakukan pada kolam semen atau kolam tanah dan lebih baik jika
dilakukan pada aquarium. Ketika telur ikan nila menetas, induk betina akan
menyimpan larva dalam mulutnya dan akan membiarkan anak-anaknya setelah berumur
kira-kira 7 hari. Anak-anak ikan akan bergerombol dan sering naik ke permukaan
air, dan saat inilah penangkapan dimulai dan memindahkan ke kolam khusus untuk
persiapan pemberian pakan berhormon. Perlu di-ingat bahwa anak-anak ikan yang
akan diberi pakan berhormon tidak lebih dari 11 hari agar hormone dapat bekerja
dengan efektive.
2. pemberian pakan berhormon
pada anak ikan nila hanya selama 21 hari berturut-turut. Dapat mengunakan kolam
tanah atau kolam semen. Kolam pendederan ini tidak perlu besar, 1x1x0.5 meter
agar mudah untuk pemantauan, pemindahan, pemeliharaan.
3. pakan berhormon pengubah
sex dapat disiapkan terlebih dahulu atau pesan di ikanila.com
Minggu pertama pemberian pakan berhormon untuk 1000 ekor larva sebanyak 30% dari berat biomassa. 1000 ekor anak ikan Rata-rata berat 0.01 gram. Jadi pemberian pakan kira-kira 3 gram perhari, 4x pemberian pada jam 8-10 pagi dan sore jam 2-4 selama 7 hari.
Minggu kedua anak-anak ikan sudah mencapai panjang 18-22 mm. kurangi kepadatan anak ikan dalam kolam menjadi 500 ekor permeter persegi. 1000 ekor anak-anak ikan pada minggu kedua sudah mencapai rata-rata berat 0.05 gram. Pemberian pakan 25% persen dari berat biomassa, kira-kira 12.5 gram pakan. 4x sehari selama 7 hari.
Minggu ketiga anak ikan sudah mencapati 25-30 mm. kurangi lagi kepadatan ikan dalam kolam menjadi 250 ekor permeter persegi. Pada minggu ketiga 1000 ekor anak ikan sudah mencapai rata-rata 0.1 gram perekor. Pemberian pakan sebanyak 20% dari total biomassa. Kira-kira 20 gram perhari selama 7 hari.
Setelah 21 hari, pemberian pakan berhormon dihentikan. Pemberian pakan berhormon ini akan menghasilkan 97-100% anak nila jantan. Tingkat hidup anak ikan nila mencapai 70-80 persen jika kualitas air baik dan tempat pemeliharan baik.
Perlu diketahui, selama 21 hari anak ikan tidak boleh diberi pakan selain pakan berhormon! Setelah 21 hari Mulailah memberi pakan yang tidak mengandung hormone.
Cara Persiapan anak ikan dibesarkan pada kolam pembesaran
Bibit ikan nila yang telah diberi hormon jika sudah mencapai panjang 3.5-5
cm atau berat rata-rata 0.5 gram sudah boleh ditebar pada kolam pembesaran.
Sebaiknya pada pembesaran jangan ada ikan jenis lain seperti lele, gabus atau
ikan lainnya dalam satu kolam.
Anak ikan yang diberi pakan berhormon akan bertumbuh lebih cepat dari
anak-anak ikan yang tercampur jenis kelaminnya atau yang tidak diberi hormon.
Bagaimana Hormon Sex Reversal Bekerja pada ikan Nila
Hormon kelamin pada wanita dikenal dengan kromoson XX dan jantan XY.
Hormone kelamin pada manusia terdapat juga pada species binatang. Dengan
mengunakan hormone buatan anak ikan betina pada umur tertentu dapat diubah
menjadi jantan. Hal ini hanya dapat dilakukan pada anak ikan di bawah 10
hari.
Ikan yang memakan pakan yang dicampur dengan hormone 17 alpha methyltestosterone dapat mengubah dari XX menjadi XY. Sedangkan ikan XY atau jantan akan tetap jantan dan tidak dapat diubah lagi.
Ikan yang memakan pakan yang dicampur dengan hormone 17 alpha methyltestosterone dapat mengubah dari XX menjadi XY. Sedangkan ikan XY atau jantan akan tetap jantan dan tidak dapat diubah lagi.
Pengubahan sex jantan pada ikan bertujuan untuk mengendalikan populasi
perkembangbiakan ikan dalam satu kolam. Reproduksi
anak-anak ikan yang tidak teratur akan berdampak pada menurunnya
pertumbuhan ikan. Dengan mengunakan hormon pengubah sex menjadi jantan
pertumbuhan ikan akan lebih cepat karena jantan lebih unggul dari betina.
Bagaimana membuat pakan berhormon sex ikan Nila
Pakan ikan pengubah sex buatan atau sex reversal dapat dibuat dengan
mengikuti langkah-langkah di bawah ini:
1. Larutkan 3 gram 17 alpha methyltestosterone dengan mengunakan alcohol etil 95%
sebanyak 200 cc untuk mencairkan butiran hormone.
2. siapkan 1 kg pakan anak ikan yang halus sperti tepung. Campurkan pakan pada
larutan hormone secara merata.
3.
keringkan pakan yang sudah dicampur dengan hormone agar alkoholnya menguap.
Jangan mengunakan cahaya matahari. Keringkan selama semalam dalam ruangan.
4. jika pakan sudah kering, masukkan kedalam wadah yang tertutup rapat. pakan berhormon ini sudah dapat digunakan dalam 30 hari mendatang.
Apakah mengunakan pakan berhormon
bernilai ekonomis?
Kurang dari 8 Rupian untuk setiap ekor ikan mengunakan hormon. Bibit ikan
nila ukuran 0.5 gram atau panjang 35-5 cm di pasarkan dengan harga Rp. 200-300
perekor. Sedangkan bibit ikan yang diberi hormone dijual dengan harta yang
lebih tinggi dihargai 350-500 perekor.
Apakah ikan yang mengunakan hormone aman
Studi menunjukkan setelah 5 hari berhenti dari pemberian pakan berhormon
ikan nila jantan tidak mengandung kimiawi yang membahayakan manusia. Dan
setelah beberapa bulan sampai ikan dapat dikonsumsi, konsumen dijamin
betul-betul aman untuk memakan ikan nila hasil jantanisasi.
Ikan
nila kebanyakan hanya bisa hidup di daerah tropis seperti Indonesia. Akan
tetapi di Negara empat musim juga membudidaya ikan nila dengan cara moderen.
System pengairan mengunakan heater pada musim dingin.
Mengenal dan
mengetahui pengetahuan dasar budidaya ikan nila;
- ikan nila betina bertelur
antara 2000-2500 ekor tergantung besar kecil induk. Tingkat hidup bergantung
pada kualitas air dan pakan yang diberikan.
I kan nila bertelur pada kisaran empat sampai enam (4-6) minggu atau bisa
lebih cepat jika benih ikan sudah dilepas oleh induknya.
- Telur ikan nila yang akan
menjadi larva disimpan dalam mulut induk nila. Telur ikan nila akan menetas
antara lima sampai tujuh (5-7) hari. Setelah menetas atau menjadi larva induk
nila akan mengawasi anak ikan dengan mulutnya.
- Perbandingan perkawinan
nila jantan dan bertina; 1:3 dalam setiap meter persegi masukan empat sampai
lima pasang pasang induk nila, (5 jantan dan 20 nila betina) permeter persegi.
- Temperature budidaya ikan
nila sebaiknya 25°C-31°C untuk pemijahan.
- Temperature dibawah 13°C
ikan nila akan mati.
- Temperature antara
15°C-20°C ikan nila lambat membesar. 22°C-31°C ikan nila akan bertumbuh dengan
cepat karena suhu seperti itu akan membuat ikan nila suka makan.
- Produksi ikan nila
persetengah hektar berkisar 2-3 ton.
- Pakan nila berupa pellet
tengelam dan pellet apung sebanyak 3.5 ton
- Nila konsumsi berat
antara 200 gr. Sampai 800 gr. Perekor tergantung permintaan konsumen dan pasar.
- Makanan ikan nila
mengandung protein 25-30 persen dan lemak 6-8 persen.
Sekedar hobby, atau untuk makan, atau untuk menjadikan sumber penghasilan tambahan. ikan nila merupakan potensial yang dapat dilirik oleh siapa saja yang ingin mengelutinya, Pendapatan yang lumayan jika dikelolah dengan baik. Selain daerah yang mendukung seperti air, ketersedian pakan juga sangat memungkinkan disetiap wilayah Aceh yang kaya ini. Jadi, andapun pasti bisa membudidaya ikan nila dengan sedikit mengenal cara membesarkan ikan nila.
BY.... MURSALIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar